12 Jan 2011

Iran Tangkap Mata-mata Mossad

 
Badan intelijen Iran mengaku telah menangkap beberapa tersangka pembunuhan ilmuwan nuklir Iran pada Januari 2010 lalu. Iran juga mengaku telah menyusup ke tubuh badan intelijen Israel, Mossad, demi melacak para tersangka itu.

“Setelah berbulan-bulan melakukan operasi mata-mata dan penyamaran, serta memasuki tubuh intelijen rezim zionis, kami berhasil mengungkapkan informasi sensitif dan penting dari operasi mata-mata Mossad,” seperti yang disampaikan Kementerian Intelijen Iran yang disiarkan televisi nasional, seperti dilansir dari laman Associated Press.

Pada pernyataan itu disebutkan bahwa operasi intelijen Iran tersebut berhasil membongkar celah Mossad dan menerobos jaringan keamanan badan mata-mata itu.

Iran juga mengaku telah menangkap 10 orang mata-mata Israel yang diduga terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Masoud Ali Muhammadi.

Pada penyelidikan tersebut, Iran menemukan fakta bahwa Mossad berada di balik pembunuhan Masoud Ali Mohammadi, 50 tahun, seorang professor fisika di Universitas Teheran.

Mohammadi tewas akibat bom motor yang meledak di depan rumahnya, tepat ketika dia hendak berangkat kerja.

Motif pembunuhan belum jelas, karena Mohammadi yang merupakan ahli bidang nuklir tidak mempunyai hubungan langsung dengan program nuklir Iran maupun politik pemerintahan di negara tersebut.
Namun pemerintah Iran menduga bahwa pembunuhan Mohammadi berhubungan dengan upaya Israel untuk memusnahkan para ahli nuklir di negara tersebut demi menghambat kemajuan nuklir Iran.

“Setelah melakukan langkah pengamanan dan pelacakan intelijen yang tepat, agen utama dibalik kejahatan teroris ini berhasil dikenali dan ditahan, dan jaringan mata-mata dan teroris yang terhubung dengan rezim zionis telah dihancurkan,” bunyi pernyataan tersebut.

Pada tayangan televisi juga ditampilkan seorang tersangka yang diburamkan wajahnya. Lelaki yang masih tergolong muda ini mengaku mendapatkan pelatihan peletakan bom mobil di Israel. Dia mengatakan juga pernah menjalani pelatihan militer di sebuah kamp di Tel Aviv dan Jerusalem.

“Di tempat pelatihan itu terdapat dua buah motor buatan Iran. Saya diajarkan kemana saya pergi, berhenti, siapa yang harus dihubungi dan bagaimana berlaku selama di Iran,” ujar lelaki yang tidak disebutkan namanya ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum memberikan tanggapan apapun mengenai klaim pemerintah Iran tersebut.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

suka artikel ini