15 Jan 2011

Warga AS Akhirnya Bebas Kunjungi Kuba


Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mengendurkan peraturan embargo Kuba yang melarang warganya untuk mengunjungi negara Kuba. Dengan ini, para pelajar dan misionaris AS dapat dengan bebas memasuki negara komunis tersebut tanpa perlu berurusan dengan peraturan yang ketat.

Pernyataan Gedung Putih, Jumat, 14 Januari 2011, dilansir dari laman Associated Press, para pelajar yang ingin mempelajari Kuba dan para misionaris gereja dapat leluasa pergi ke Kuba.

Warga AS kini diperbolehkan mengirimkan uangnya maksimal US$500 kepada kerabatnya di Kuba, selama mereka bukan anggota pemerintahan Kuba maupun anggota Partai Komunis.

Saat ini hanya tiga bandara yang melayani penerbangan terbatas ke Kuba, yaitu bandara di Miami, Los Angeles dan new York. Namun, dengan adanya pembaruan peraturan embargo ke Kuba, akan ada lebih banyak lagi pesawat sewaan dan bandara untuk menuju Kuba.

Syarat untuk memperoleh izin baru untuk menerbangkan pesawat ke Kuba adalah bandara harus memiliki fasilitas bea dan imigrasi sesuai standar internasional.

Perubahan peraturan ini langsung berdasarkan perintah dari Obama, sehingga tidak memerlukan persetujuan kongres. Peraturan baru ini direncanakan akan diberlakukan dua minggu lagi.

Sejak pemerintahan Presiden John F Kennedy tahun 1963, AS memberlakukan embargo untuk warganya ke Kuba. Langkah ini diambil menyusul konfrontasi bersenjata antara Rusia, Kuba dan AS pada Perang Dingin 1962. Pada embargo ini, seluruh warga AS dilarang mengunjungi Kuba dan melakukan transaksi ekonomi yang menguntungkan pemerintah Kuba, termasuk diantaranya pelarangan investasi dan bisnis.

Langkah yang diambil Obama, dianggap sebuah langkah yang positif. Pepe Hernandez, kepala Yayasan Nasional Kuba-Amerika, mengatakan bahwa memperbolehkan warga AS mengirimkan uang ke Kuba merupakan kemajuan yang baik. “Hal ini akan membantu meningkatkan interaksi antara warga Kuba dan AS, ini juga akan membantu warga Kuba untuk memperjuangkan kemerdekaannya kepada pemerintah Kuba, terutama jutaan orang yang tidak memiliki pekerjaan,” ujar Hernandez merujuk kepada keputusan Presiden Raul Castro mengurangi angka pekerja di Kuba.

Namun, beberapa anggota kongres merasa langkah yang diambil Obama tidak akan mengurangi kesulitan warga Kuba. “Mengendurkan peraturan tidak akan membantu meningkatkan lingkungan yang pro-demokrasi di Kuba. Tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap upaya meningkatkan penghargaan terhadap hak asasi manusia, dan jelas tidak akan membantu rakyat Kuba untuk membebaskan diri mereka dari tirani,” ujar anggota DPR dari konstituen Florida, Ileana Ros-Lehtinen.

“Perubahan ini melecehkan kebijakan luar negeri AS dan tujuan keamanan serta akan memberikan keuntungan ekonomi kepada rezim pemerintah Kuba,” lanjut Lehtinen lagi.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

suka artikel ini